SEKILASINDONEWS.COM – Aktivis Pemerhati Sosial Bangka Selatan, Muhammad Rosidi, menilai kritik anggota DPRD Basel, berinisial SD soal penampilan DJ Sugara di Simpang Lima Toboali terlalu lebay dan berlebihan.
“Menurut saya itu lebay. Masih banyak hal yang lebih penting untuk dikritik daripada acara DJ,” kata Rosidi saat konferensi pers di Sekretariat PWI Basel, Senin (16/6/2025).
Sebelumnya, SD menyoroti acara kolaborasi DJ dan zumba yang digelar Sabtu malam (14/6) lalu. Ia menyebut acara itu tidak layak untuk anak-anak dan menyamakan suasananya dengan diskotik.
Dalam unggahan akun TikTok miliknya, SD menulis: “Simpang Lima ini bukan diskotik. Kasihan anak-anak. Jangan rusak generasi Bangka Selatan!”
Pernyataan itu langsung menuai reaksi dari Rosidi. Ia menilai justru acara tersebut membantu menggeliatkan UMKM dan mendatangkan pengunjung.
“Kalau bicara efek ke anak, harusnya yang dikritisi itu kasus pencabulan di pondok pesantren ilegal, itu lebih darurat. Tapi kok malah acara musik?” ujar Rosidi.
