Bersama Danrem 045/Gaya, Kepala KSOP Pangkalpinang, Kepala Pelindo, Danlanal Babel, dan pihak terkait lainnya, Pj Gubernur Safrizal ZA telah memastikan beberapa alternatif yang dapat dilakukan untuk membantu kapal-kapal yang kandas jika ternyata tidak sesuai perencanaan awal.
Alternatif ini diantaranya, memindahkan muatan dengan kapal (tongkang) bantuan, menunggu pasang air laut, hingga bantuan kapal isap untuk menggeser posisi pasir yang membuat kandas jika diperlukan.
Pj Gubernur Syafrizal ZA menjelaskan, satu alternatif sudah dilaksanakan, dengan memindahkan, dan mengurangi beban muatan, dan atas adanya pasang air laut sore ini, kapal batu bara sudah bisa mengapung, dan dibantu penarikan dengan kapal milik Pelindo untuk masuk ke alur Pelabuhan Pangkalbalam. Lalu, menyusul kapal-kapal lain.
“Untuk kedepannya, kami akan duduk dengan stakeholder untuk memikirkan kedalaman alur, karena seperti dilihat ini sangat mengganggu distribusi logistik,” jelasnya.
Pj Gubernur Safrizal mengakui, tipelogi Pulau Bangka hampir semua alur memang terjadi pendangkalan, termasuk Tanjungpandan, Belitung, dan Sadai di Bangka Selatan. Hal ini (pendangkalan) mudah terjadi karena pertambangan. Selain itu, sudah lama terjadi pasang tertinggi air lautnya dengan waktu yang terlalu pendek yang hanya 2 jam dengan kedalaman maksimal 2,1 meter.
“Persoalan ini harus segera bisa kita atasi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,” jelasnya.