Sawah di Desa Rias Terancam Gagal Panen Akibat Limbah Tambang
TOBOALI, SEKILASINDONEWS.COM – Pencemaran limbah tambang kembali mengancam keberlangsungan panen di area persawahan 4 Balai Benih, Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel).
Limbah yang diduga berasal dari aktivitas Tambang Inkonvensional (TI) di kawasan ulu pengairan menyebabkan sawah-sawah terendam air keruh, memicu kekhawatiran para petani akan potensi gagal panen.
Edo, seorang petani di Desa Rias, mengungkapkan bahwa air pengairan yang semula jernih pada pagi hari tiba-tiba berubah keruh dan bercampur limbah pada sore hari. Limbah tersebut akhirnya mengalir ke sawahnya yang sedang ditanami padi.
“Pagi tadi airnya bening, jadi saya alirkan ke sawah. Tapi sore hari air berubah keruh bercampur limbah yang masuk ke sawah saya,” ujar Edo, Jumat (17/1/2025).
Kondisi ini membuat Edo dan petani lainnya khawatir akan dampak serius terhadap hasil panen mereka. Menurutnya, pencemaran ini bukan hanya merusak kesuburan tanah, tetapi juga berpotensi menyebabkan gagal panen yang berdampak langsung pada mata pencaharian para petani.
“Saya khawatir kalau limbah tambang ini terus mencemari sumber air kami, tanaman padi bisa gagal panen. Ini sangat mengganggu penghidupan kami sebagai petani,” keluhnya.
Petani Mendesak Tindakan Cepat
Para petani mendesak pemerintah daerah, penegak hukum, dan pihak terkait untuk segera menyelidiki sumber pencemaran dan mencari solusi. Mereka meminta agar langkah nyata segera diambil guna mencegah terulangnya kejadian serupa.