SEKILASINDONEWS.COM – Menurut Rabithah Alawiyah (lembaga pencatat keturunan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam), diketahui ada sekitar 68 marga yang tersisa dari 100 lebih kabilah marga yang tersebar di dunia.
Nasab mereka bersambung dengan Nabi Muhammad Sallalahu Alaihi Wassalam dari garis keturunan cucunya Sayyidina Husein.
Keturunan Nabi Muhammad Sallalahu Alaihi Wassalam di Indonesia biasa dijuluki Habib (Habaib untuk jamak), Syed atau Sayyid. Sedangkan perempuan biasanya dipanggil Syarifah atau Sayyidah. Mereka banyak yang bermukim di wilayah kota-kota Jabodetabek. Ada pula di Surabaya, Aceh, Palembang, Kalimantan, serta beberapa daerah di Pulau Jawa.
Bagaimana sejarahnya hingga mereka bisa berada di Indonesia?
Sejarah munculnya keturunan Nabi Muhammad Sallalahu Alaihi Wassalam dan marganya bermula dari Hijrahnya Imam Ahmad bin Isa Al-Muhajir (wafat 345 Hijriah) dari Basra (Irak) ke Hadhramaut Yaman. Ahmad bin Isa adalah generasi ke-9 keturunan Nabi Muhammad Sallalahu Alaihi Wassalam dari jalur Husein.
Beliau berhijrah ke Hadhramaut lantaran banyaknya fitnah di Irak pada masa Dinasti Abbasiyah Tahun 317H (896 Masehi).
Imam Ahmad bin Isa Al-Muhajir adalah orang pertama yang datang ke Hadhramaut beserta keluarganya yang berjumlah 70 orang.
Beliau mempunyai dua putra yaitu Ubaidillah dan Muhammad. Ubaidillah ikut hijrah bersama ayahnya ke Hadhramaut dan memiliki tiga putera yaitu Alwi (Alawi), Jadid, dan Ismail.
Akhir Abad ke-6 Hijriah, keturunan Ismail dan Jadid tidak mempunyai generasi, sedangkan keturunan Alwi tetap berlanjut. Keturunan dari Alwi inilah yang kemudian melahirkan kaum Alawiyin atau populer dengan julukan Habib.