Sosok yang dikenal sebagai leluhur Alawiyyin di Asia Tenggara dan juga pendiri Tarekat Alawiyyin adalah Al-Faqih Muqaddam Muhammad bin Ali Ba’alawy. Nasabnya tersambung ke Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Imam Ahmad bin Isa Al-Muhajir hingga ke Nabi Muhammad Sallalahu Alaihi Wassalam.
Sejarawan Hadhramaut Yaman Muhammad Bamuthrif mengatakan, Alawiyin atau kabilah Ba’alawi dianggap kabilah terbesar di Hadhramaut dan paling banyak hijrah ke Asia dan Afrika.
Alawiyin adalah golongan yang bernisbah kepada keturunan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam lewat keturunan dari Imam Ahmad bin Isa Al-Muhajir.
Seiring perjalanan waktu, orang-orang Hadhramaut sampai ke Indonesia pada abad ke-13. Sekarang dikenal bermarga Al-Attas, Al-Haddad, Assegaf, Al-Habsyi, Alaydrus, Al-Jufri, Syihab, Syahab, dan masih banyak lainnya.
Jumlah keturunan Nabi Muhammad Sallalahu Alaihi Wassalam di Jabodetabek pada 2014 tercatat mencapai 14.500 orang. Di Jakarta, paling banyak dihuni marga Al-Attas, kemudian Al-Haddad. Di Surabaya, banyak dihuni marga Al-Jufri.
Wilayah paling banyak dihuni Alawiyyin di Jakarta adalah Jakarta Timur sebanyak 35%. Wilayah terbesar selanjutnya yaitu Jakarta Selatan sebanyak 18%. Kemudian Depok 10%, Jakarta Barat 9%, Tangerang, Bogor, dan Jakarta Pusat sebanyak 7%. Kemudian Bekasi sebanyak 5%. Jakarta Utara sebanyak 2%.
Berdasarkan kabilah marga, paling banyak adalah Al-Attas sekitar 24%. Kemudian Al-Haddad dan Assegaf 15%. Kemudian Alaydrus 13%, Al-Habsyi 11%. Selanjutnya marga Bin Shahab 7%. Al-Kaff 5%. Kemudian qabilah Al-Jufri sebanyak 4%, kabilah Bin Yahya dan Syeikh Abu Bakar bin Salim (BSA) sebanyak 3%.
Sumber: Islampos