“Yang bikin saya tambah bangga, pak Arbi Leo ini bulan saja anak muda, tapi berasal dari Bangka Belitung. Ia sempat cerita, sebagai putra daerah, sejak kecil pak Arbi hanya melihat begitu saja mineral ikutan kita diekspor keluar negeri. Maka dari itu, ia berinisiatif memperjuangkan pengelolaan titanium di Babel. Jadi bukan sekedar smelter, tapi (simbol) kebangkitan,” sambungnya.
Kemudian Agus melanjutkan, smelter titanium ini pembiayaannya ful penanaman modal dalam negeri (PMDM).
“Kita mendengar langsung sebetulnya rencana tidak berhenti di sini (smelter titanium), kedepan hilirisasi lebih luas lagi, contohnya produk-produk turunan, monazit, rare earth, proyek di cibubur segera jalan,” kata Agus Guniwang.
“Jadi Pak Dirjen (Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Taufiek Bawazier) harus kita dukung,” sambungnya.
Sementara pada kesempatan sama, Direktur PT BBSJ Arbi Leo, kalau pihaknya punya fokus dalam mengelola industri hilirisasi mineral. Selain titanium, pengelolaan hilirisasi sejumlah mineral ikutan lainnya harus menjadi prioritas.
“Bukan hanya Titanium saja, tapi banyak produk mineral ikutan di Babel ini yang harus kita hilirisasikan. Kedepan kita juga berupaya mewujudkan smelter zirkonium. Kami minta dukungan penuh untuk memajukan daerah dan Indonesia,” kata Arbi Leo.(**)