SEKILASINDONEWS.COM – Penyaluran bantuan modal usaha dari Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan kepada 430 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menuai sorotan publik.
Pasalnya, bantuan modal UMKM senilai Rp1 juta per penerima yang disalurkan pada Selasa (14/10/2025) itu, diduga ada pungutan liar (Pungli) oleh oknum yang mengaku sebagai pengurus bantuan. Oknum tersebut disebut meminta Rp200 ribu dengan alasan sebagai uang jasa pengurusan.
Isu dugaan pungli ini pertama kali mencuat di media sosial, tepatnya di grup Facebook Kabar Basel Kite.
Dalam postingan pemberitaan tentang penyaluran dana bantuan modal usaha yang dishare di Kabar Basel tersebut, sejumlah warganet bereaksi dan berkomentar, mereka mengaku telah diminta uang sebesar Rp200 ribu hingga Rp300 ribu oleh pihak yang mengklaim telah membantu proses pengurusan bantuan.
Pengakuan tersebut di tulis oleh Salah satu akun Facebook bernama Dar** Sud**
“Dapet satu juta, diminta sama yang ngurus e 200 ribu, masih nerima 800 ribu. Bahkan ada yang sampai 300 ribu diminta. Kalau begini masih besar pengurus yang dapat ketimbang penerima. Kalikan kalau ada 10 orang la, bisa 2 sampai 3 juta mereka (oknum pengurus) dapet,” tulisnya.
Tulisan komentar itu langsung mendapat reaksi dan respon dari sejumlah netizen lain. Salah satunya akun Facebook bernama Mar** An**.
“Benar bang, harus dilapor yang sebenarnya. Bantuan ini kan seharusnya untuk jualan, bukan untuk meri pengurus tu.” tulisnya.
Komentar dari netizen tersebut memantik reaksi keras dari masyarakat. Banyak warganet mendesak agar pemerintah daerah menindak tegas oknum yang terlibat dan memastikan bantuan modal usaha tersebut diterima penuh oleh penerima manfaat tanpa ada potongan dan pungutan apa pun.
