Sementara itu, saat wartawan mendatangi salah satu SPBU di Kota Pangkalpinang, pihak SPBU mengatakan bahwa benar ada kekurangan saat menerima pengiriman BBM dari Pertamina.
“Benar Bang, saat dilakukan pembongkaran dari mobil tangki ke tangki penyimpanan SPBU, terdapat selisih sekitar 100 Liter bahkan lebih. Kekurangan sudah kami rasakan sejak akhir tahun lalu,” beber salah satu staf SPBU di Pangkalpinang, yang enggan disebut namanya.
“Kami merasa dirugikan dengan adanya kegiatan ini, kami yang di SPBU terutama Operator sering dituduh menyelewengkan BBM sama atasan,” tambahnya.
Tak hanya itu, sumber media ini meminta, pihak Pertamina dan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk bisa menindak tegas oknum supir mobil tangki yang terlibat.
“Harapan kami, Pertamina dan APH untuk menindak tegas oknum supir yang terlibat dalam penyelewengan BBM ini, terutama oknum di SPBU Pangkal Balam,” tutupnya.
Sementara itu, Direskrimsus Polda Babel, Kombes Pol Joko Julianto dan penanggungjawab SPBU Pangkal Balam saat dikonfirmasi belum memberikan tanggapan.(Tim)