“Kami sangat mengapresiasi inisiatif PLN dalam memberdayakan para perempuan disabilitas di Rumah Batik Kelekak. Ini merupakan langkah penting untuk membantu masyarakat yang berada dalam kelompok penyandang disabilitas agar lebih mandiri secara ekonomi,” kata Kasimin.
Hal senada juga diungkapkan oleh Owner Rumah Batik Kelekak Belitung, Diana. Ia berharap para peserta yang mengikuti pelatihan ini bisa mendapatkan keterampilan membatik yang baik, sehingga hasil kain batik yang dibuatnya bisa bernilai ekonomi.
“Kami sangat berterima kasih kepada PLN atas dukungan dan pelatihan yang diberikan kepada para wanita penyandang disabilitas. Dengan ini, mereka mendapatkan keterampilan yang bertujuan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka,” ungkap Diana Ketua Rumah Batik Kelekak.
Kehadiran Srikandi PLN dalam program ini sejalan dengan upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), dimana kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan menjadi elemen penting dalam Pilar Sosial program Environment, Social and Governance (ESG). Selain pelatihan, PLN melalui program Srikandi Movement juga mendukung kelompok usaha ini dengan memberikan bantuan sarana/prasarana produksi.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Bangka Belitung, Dini Sulistyawati, berharap program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan ekonomi, tetapi juga memberikan kepercayaan diri bagi para perempuan.
“Memberdayakan perempuan penyandang disabilitas adalah salah satu cara untuk memutus lingkaran kemiskinan. Dengan pelatihan dan akses ke peluang ekonomi, kami turut berupaya membantu mereka mencapai kemandirian,” jelasnya.
Kegiatan ini juga diisi dengan sesi membatik bersama antara para ibu-ibu Rumah Batik Kelekak, Srikandi PLN, Persatuan Istri Karyawan dan Karyawati (PIKK) PLN dan perwakilan Pemerintah Kabupaten Belitung.