SEKILASINDONEWS.COM – Lailatul Qadar menjadi malam yang istimewa dan dinantikan umat Muslim di bulan Ramadhan. Allah swt menjanjikan menurunkan banyak keberkahan bagi siapa saja yang mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Namun sayangnya, tak ada satupun manusia yang mampu memprediksi secara tepat dan memastikan kapan malam lailatul qadar datang. Hal ini dikarenakan begitu mulia dan agungnya malam lailatul qadar sehingga tidak terjangkau oleh nalar manusia.
Meski demikian, menurut ahli tafsir, Prof Quraish Shihab dalam bukunya (Membumikan Al-Qur’an, 1999) menjelaskan bahwa semua uraian Al-Qur’an yang dimulai dengan wama adraka menunjukkan bahwa sesuatu itu tidak terjangkau atau hampir tidak terjangkau oleh nalar manusia.
Di dalam Qur’an Surat Al-Qadr ayat 2 dijelaskan, wama adraka ma lailatul qadar (dan tahukah kamu malam lailatul qadar itu?). Wahyu Allah SWT tersebut ingin menegaskan bahwa betapa mulianya malam lailatul qadar.
Meski tak dapat diprediksi, namun umat muslim dapat mempersiapkan diri untuk bertemu dengan malam lailatul qadar. Caranya dengan mempersiapkan sejak awal Ramadan datang dengan memperbaiki ibadah. Berikut dua cara mempersiapkan diri untuk mendapatkan malam lailatul qadar.
Pertama, melakukan kebaikan karena pada malam lailatul qadar Malaikat turun (QS Al-Qadr: 4). Ketika Malaikat turun dan mengunjungi seseorang, Malaikat senang dengan kebaikan, melingkupi kebaikan apa saja. Malaikat mendukung manusia yang berbuat baik secara kontinu dan tidak menunda-nunda untuk membantu sesama.
Kedua, di malam lailatul qadar ada kedamaian sampai fajar (QS Al-Qadr: 5). Artinya, damai dengan diri dan damai dengan orang lain. Termasuk tidak mengambil hak orang lain demi mewujudkan kesejahteraan.
Berdasarkan pernyataan Al-Qur’an, bahwa “Ada suatu malam yang bernama Lailatul Qadar” (baca QS Al-Qadr: 1) dan malam itu merupakan “malam yang penuh berkah di mana dijelaskan atau ditetapkan segala urusan besar dengan kebijaksanaan” (baca QS Ad-Dukhan: 3).