Bikin Laporan Resmi ke Polres Basel Dugaan Bullying
Lebih lanjut, Doni menegaskan, kedatangannya ke Polres Bangka Selatan adalah untuk melaporkan secara resmi dugaan perundungan yang dialami ZH.
“Kedatangan saya ke Polres Bangka Selatan mewakili keluarga untuk melaporkan secara resmi atas dugaan bullying yang menyebabkan korban ZH (10) siswa kelas 5 SD Negeri 22 Toboali meninggal dunia,” tegas Doni.
Ia juga menyampaikan kekecewaan terhadap pernyataan Kepala Sekolah SDN 22 Toboali, Cholid, yang dalam konferensi pers pada Kamis (27/7/2025) menyebut perundungan hanya terjadi secara verbal dan tidak ada kekerasan fisik.
“Saya sudah menyampaikan, kita siap melakukan otopsi dan jika nanti hasilnya benar-benar terjadi bullying secara fisik, maka Kepala Sekolah harus mempertanggungjawabkan terkait statementnya tersebut. Baik secara institusi maupun secara hukum,” ujar Doni.
Doni juga mengungkapkan bahwa pihak keluarga sempat kesulitan mendapatkan informasi dari pihak sekolah mengenai terduga pelaku.
“Kakak saya ke sekolah ingin menanyai kepada pelaku apa yang dilakukan terhadap korban, tetapi dari pihak sekolah tanggapannya itu tidak memperbolehkan bertemu ke pelaku,” imbuhnya.
Doni berharap pihak kepolisian Polres Bangka Selatan dapat segera menuntaskan kasus ini dan mengungkap kebenarannya.
“Terutama yang kita kejar yakni gurunya karena membiarkan ketika kita pengen menanyakan perihal bullying yang dialami oleh korban,” pungkas Doni. (*)