“Setelah mendapat laporan dari nahkoda, kami langsung berkoordinasi untuk melakukan evakuasi. Tim SAR gabungan bergerak menuju lokasi dengan KN SAR Karna 246 dan bertemu kapal TB Bintang Mutiara XXX yang men-towing tongkang tersebut di perairan Tanjung Berikat,” jelas Oka, Sabtu (30/8/2025).
Proses evakuasi disebut berlangsung dramatis. Tim SAR harus menggunakan peralatan khusus, mulai dari SCBA (Self Contained Breathing Apparatus) hingga sistem lowering dan lifting untuk menjangkau palka yang sempit dan berbahaya.
“Evakuasi sangat sulit karena kondisi palka sempit, tubuh korban sudah membengkak, serta licin akibat sisa minyak CPO. Tapi dengan kerja sama semua unsur, korban terakhir akhirnya berhasil dievakuasi pada pukul 19.17 WIB,” ungkap Oka.
Ketiga jenazah ABK tersebut kemudian dibawa ke Pelabuhan Pangkalbalam sebelum diserahkan ke RS Timah Pangkalpinang.
Atas kejadian ini, Oka menyampaikan apresiasi kepada seluruh unsur SAR gabungan, mulai dari Ditpolairud Polda Babel, Inafis Polda Babel, KSOP Pangkalbalam, BKK Pangkalpinang, Pos TNI AL, hingga agen kapal PT LMP, yang turut serta membantu jalannya evakuasi.
“Semoga sinergi ini terus terjalin demi pelayanan terbaik untuk keselamatan masyarakat,” pungkasnya. (*)














