Scroll untuk baca artikel
Pasang Iklan
IMG-20250817-WA0093
IMG_20250817_193446
Opini

Titik Balik Buruh: Dilema Antara Robotika dan Kemanusiaan

×

Titik Balik Buruh: Dilema Antara Robotika dan Kemanusiaan

Sebarkan artikel ini
Titik Balik Buruh: Dilema Antara Robotika dan Kemanusiaan

Titik Balik Buruh: Dilema Antara Robotika dan Kemanusiaan

Opini oleh Belva

SEKILASINDONEWS.COM – Perkembangan teknologi robotika dan kecerdasan buatan (AI) tengah merevolusi industri global. Efisiensi meningkat drastis, namun di balik lonjakan produktivitas, muncul dilema mendalam: bagaimana nasib buruh manusia ketika mesin semakin cerdas dan mampu menggantikan peran mereka?

Revolusi industri 4.0 membawa kita ke persimpangan antara dorongan inovasi dan perlindungan hak-hak tenaga kerja. Isu ini tak hanya menyangkut aspek ekonomi, tetapi juga menyentuh dimensi etika dan keadilan sosial.

Robotika memberikan keunggulan dalam hal kecepatan, akurasi, dan penghematan biaya. Di sektor manufaktur, banyak tugas repetitif seperti perakitan telah digantikan oleh mesin. Dalam logistik, drone dan kendaraan otonom mempercepat distribusi barang. Namun, laporan World Economic Forum (2020) memperkirakan bahwa otomasi dapat menghilangkan 85 juta pekerjaan global hingga 2025, terutama di bidang administrasi, produksi, dan ritel. Di sisi lain, peluang juga muncul: 97 juta pekerjaan baru berpotensi tercipta, terutama di bidang teknologi, asalkan dilakukan pelatihan ulang secara masif.

Pertanyaannya, bagaimana memastikan transisi yang adil bagi buruh yang terancam tersingkir? Bagi pekerja dengan pendidikan terbatas, ancaman ini nyata. Sementara perusahaan seperti Amazon dan Foxconn menghemat biaya besar melalui otomasi, ribuan buruh kehilangan pekerjaan dan harus bertahan dalam ekonomi informal.

Studi Kasus: Dampak Robotika di Lapangan

Amazon: Penggunaan robot Kiva mengurangi waktu pengambilan barang dari 90 menit menjadi 15 menit. Namun, otomatisasi ini menurunkan peran manusia dalam logistik. Posisi baru yang tercipta di bidang teknis belum tentu bisa diisi oleh buruh lama tanpa pelatihan tambahan (The Verge, 2019).

Akses Terus Biar Update
Hari Esok untuk Kakek
Opini

Karya: Marhaen Wijayanto, Kepala Sekolah SD Negeri 7…

IMG-20250806-WA0043
IMG-20250815-WA0045
IMG_20250909_235705
previous arrow
next arrow