“Orang yang berintelektual adalah orng yang menghormati bangsa dan sejarah, maka dari itu kami pengurus pondok tetap akan menumbuh kembangkan jiwa nasionalisme, kepemimpinan bahkan pariotis bagi santri-santriwati di pondok pesantren. Meskipun masih terkendala belom banyak santri namun tetap tidak mengurangi rasa takzim kami dalam menjalankan hari kemerdekaan” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Asrama Ponpes Darus Shofa, Agus Suroso menyebut, para santri sangat antusias dalam menjalankan upacara bahkan terkesan tertib. Karena mereka di latih terbiasa di siplin dan mempunyai rasa kepimpinan satu sama lain dalam menjalankan kehidupan sehari-hari di asrama.
“Mereka (santri-santriwati) sangat antusias mengikuti upacara 17san ini, meskipun mereka jauh dari orang tuanya, namun tidak mengurangi mereka untuk giat belajar dan menanamkan jiwa pejuang di dalam hati, selaras dengan kehidupan di asrama, bahkan berjuang dalam belajar dan berjuang demi kehidupan yang akan datang” kata Agus.
Agus berharap, kedepannya Ponpes Darus Shofa ini dapat berjalan sesuai koridor keagamaan dan selalu menjunjung tinggi jiwa nasionalis dilingkungan Pesantren.
“Sesuai amanah pimpinan Ponpes, yaitu Bapak Muhammad Rizal Syarif, diharapkan dapat berjalan dengan koridor keagamaan yang semestinya. Namun tetap dengan rasa nasionalis yang tinggi bahkan meinflementasikan rasa nasionaslis di kehidupan pondok pesantren Darus Shofa Bangka Selatan,” tutupnya. (Anas)