Dikatakan Aliong, faktor dari sepinya pembeli juga disebabkan anjloknya harga pasir timah dan tidak ada lagi petani lada di Bangka Belitung khususnya di Bangka Selatan.
“Bisa jadi ya karena masyarakat kita kebanyakan kerjaannya menambang timah, dan harganya pun melemah saat ini begitu juga dengan petani lada sepertinya tidak ada lagi yang berkebun lada di Bangka Selatan,” ungkapnya.
“Kita yang bertahan hidup sebagai pedagang yah seperti ini hanya menunggu pembeli datang. Kemaren kalau masih di lokasi lama masih ada pembeli walaupun gak banyak namun ada untuk bertahan hidup dan membayar keperluan sehari-hari,” ujarnya Aliong.
Ia berharap kepada pemerintah ataupun pihak terkait untuk bisa memberikan solusi yang tepat terhadap pedagang pasar sementara tersebut.
“Rata-rata penghidupan mereka hanya bergantung hidup dari berdagang. Karena itu saya berharap semoga pemerintah bisa memberi solusi,” pungkasnya. (red)