Bupati Riza juga mengingatkan bahwa kasus ini merupakan yang kedua terjadi di Basel dalam waktu dekat. Sebelumnya, kasus dugaan kekerasan terhadap anak yang berujung meninggal dunia juga sempat terjadi.
“Kepada para orang tua, jangan sampai bermain tangan terhadap anak. Anak adalah generasi penerus. Pemenuhan hak-hak anak bukan hanya peran pemerintah atau orang tua, tapi menjadi tanggung jawab bersama,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah video berdurasi 35 detik yang memperlihatkan dugaan kekerasan terhadap seorang bocah kelas 1 SD di Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, mendadak viral di media sosial (Medsos), Jumat (1/8/2025).
Video tersebut pertama kali beredar di akun Facebook Jok Bangka dan akun TikTok Mister X, hingga mendapat perhatian warganet.
Dalam video tersebut, bocah berusia 6 tahun itu tampak mengenakan seragam pramuka dengan wajah memar di bagian pelipis bawah mata. Saat ditanya oleh perekam video, bocah tersebut mengaku dipukul oleh ayah kandungnya sendiri.
“Siape ninju ka (siapa yang pukul kamu)?” tanya suara perempuan dalam video.
“Ayah ku,” jawab bocah itu sambil menangis.
Ketika ditanya alasan dipukul, bocah tersebut mengatakan, “Buku ku dikantet adek ku (buku saya disobek adik saya),” bebernya. (*)