Dalam jangka menengah, Pemkot juga mengusulkan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) 3R di setiap kecamatan dengan kapasitas 20 ton per hari.
“Kalau tujuh TPST ini berjalan, 70 persen sampah bisa diolah kembali. Jadi TPA tidak akan penuh lagi,” jelas Saparudin.
Sampah plastik nantinya akan diolah menjadi bahan bangunan seperti konblok, sementara sampah organik akan dijadikan pakan ternak dan pupuk kompos.
Di sisi lain, Pemkot juga menyiapkan kebijakan relaksasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
“Saat ini baru 40 persen warga yang memiliki PBB. Jadi bukan menaikkan tarif, tapi mengoptimalkan yang 60 persen belum terdaftar,” katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Dessy Ayutrisna menyebut kegiatan gotong royong menjadi simbol kekompakan ASN di awal masa kepemimpinan mereka.
“Gotong royong ini bukan sekadar bersih-bersih, tapi membangun kebersamaan di antara pegawai pemerintah. Dari sinilah kami mulai menyatukan langkah,” ujarnya.