Deklarasi ini dirangkaikan dengan diskusi publik bertajuk “Satu Tahun Kepemimpinan Prabowo–Gibran : Refleksi dan Arah Baru Bangsa”, yang menghadirkan sejumlah narasumber lintas bidang.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Pengamat Sosial Politik dan Dosen Pascasarjana UIN SMH Banten Dr. Syaiful Bahri, mantan Ketua KNPI Kota Cilegon Rizki Putra Sandika, serta aktivis muda Eddi Said.
Dalam paparannya, Dr. Syaiful Bahri menyoroti peran besar media sosial dalam dinamika demokrasi modern Indonesia.
“Media sosial kini bukan sekadar ruang hiburan atau penyebaran hoaks, tetapi menjadi arena baru pembentukan opini publik dan kontrol terhadap kebijakan.
Tantangannya, bagaimana agar konten yang lahir tidak hanya sensasional, tapi juga berkualitas dan berpihak pada kepentingan publik,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa transparansi informasi di era digital harus diarahkan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Kritik boleh keras, tapi tujuannya harus konstruktif. Demokrasi yang sehat adalah demokrasi yang mengedepankan edukasi,” tegas Syaiful.
Sementara itu, Rizki Putra Sandika menilai bahwa kepemimpinan Prabowo–Gibran selama satu tahun terakhir menunjukkan sejumlah langkah strategis, khususnya di bidang ekonomi dan sosial.
“Kita harus objektif menilai pemerintahan hari ini. Banyak program yang manfaatnya mulai dirasakan masyarakat, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan kebijakan lain yang langsung menyentuh masyarakat bawah,” ujarnya.
Rizki juga mengingatkan mahasiswa untuk tetap berperan aktif dalam mengawal kebijakan publik dengan semangat kritis namun proporsional.
“Kritik boleh, tapi jangan lupa beri apresiasi. Pemerintahan ini masih satu tahun, masih banyak ruang untuk berbenah dan memperkuat arah pembangunan,” tambahnya.
Sementara itu, Eddi Said menyoroti perkembangan ekonomi daerah, terutama dengan adanya Proyek Strategis Nasional (PSN) di wilayah Cilegon.
“Cilegon kini menjadi magnet investasi berkat keberadaan PSN. Dampaknya bukan hanya pada pertumbuhan industri, tapi juga peningkatan lapangan kerja dan kualitas SDM lokal,” katanya.
Menurutnya, geliat investasi ini menandakan bahwa pembangunan nasional mulai menjangkau daerah strategis seperti Banten.
“Kita harus siap beradaptasi dengan perubahan dan menjadi tuan rumah di daerah sendiri,” tegasnya.
Bagindo Yakub.















