“Kami sebagai warga sangat resah. Mereka bekerja diam-diam di malam hari. Petugas sempat datang dan bertindak, tapi mereka tetap nekat beroperasi seolah-olah tidak takut hukum,” ungkap seorang warga yang memilih merahasiakan identitasnya, kepada Sekilasindonews.com, Selasa (27/5/2025).
Warga itu menambahkan, saat ini ada sekitar 15 unit tungau yang aktif menambang di lokasi tersebut. Bahkan, beberapa di antaranya tengah merakit ponton baru untuk beroperasi.
“Kira-kira ada 15 unit yang bekerja di situ, dan ada yang sedang membuat ponton baru,” jelasnya.
Warga sangat berharap aparat penegak hukum segera mengambil tindakan tegas agar aktivitas ilegal ini berhenti. Selain merusak lingkungan, pencemaran limbah tambang menyebabkan kesulitan warga mendapatkan air bersih yang aman dan layak.
“Kami ingin aparat segera bertindak supaya sumber air kami bisa kembali bersih dan aman digunakan,” pungkasnya. (*)