​”Itu juga baru pagi tadi mereka nembok jalan yang berlubang tersebut menggunakan tanah puru. Meski sudah ditembok tapi tetap saja jalan jadi berdebu dan becek kalau hujan,” cetus warga sambil menunjuk ke arah jalan yang rusak.
​Sementara dari hasil penelusuran di lapangan, sebuah ekskavator mini terlihat mengeruk tanah untuk dimuat ke dalam dump truk.
Saat diikuti, tanah yang dibawa dump truk tersebut dibawa ke lokasi yang diduga merupakan area tambang, yang berada di belakang SMPN di wilayah Baher.
​Setiba di lokasi, awak media menemukan sejumlah peralatan tambang seperti sakan, mesin sedot tanah jenis dompeng, dan selang air. Hal ini memperkuat dugaan bahwa tanah tersebut mengandung pasir timah yang akan ditambang dan diolah menggunakan mesin dompeng.
​Aktivitas ini bukan hal baru. Area tersebut dulunya juga pernah menjadi lokasi tambang timah ilegal, yang kemudian dihentikan oleh pihak kepolisian. Saat itu, aktivitas tersebut disebut-sebut milik seorang penambang berinisial ‘JG’. Nama yang sama kini kembali disebut-sebut oleh warga setempat sebagai pihak di balik dugaan aktivitas pengangkutan tanah ini.
​Hingga berita ini diterbitkan, pihak terkait masih dalam upaya konfirmasi. (*)