Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mempertegas bahwa kerja sama ini akan memperkuat upaya PLN mengurangi ketergantungan pada energi impor.
“Kami memaksimalkan gas domestik untuk operasional pembangkit, demi mendorong kemandirian energi nasional dan menciptakan lapangan kerja,” kata Darmawan.
Ia juga menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat krusial untuk membangun ekosistem energi yang tangguh.
“Transisi energi butuh teknologi, investasi, dan regulasi yang sinkron,” tambahnya.
Dalam ajang IPA Convex 2025, PLN meneken Memorandum of Agreement (MoA) dengan Kontraktor Masela PSC (INPEX Masela Ltd., PT Pertamina Hulu Energi Masela, dan Petronas Masela Sdn. Bhd) untuk pemanfaatan Liquefied Natural Gas (LNG) dari proyek Abadi.
Selain itu, subholding PLN Energi Primer Indonesia (EPI) juga meneken empat perjanjian lain dengan beberapa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Di antaranya adalah pasokan 12 Million Metric Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) gas dari Pertamina EP untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Tawar dan 5 MMSCFD untuk PLTGU Tanjung Batu.
PLN juga menyepakati pasokan 36 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD) gas ke Tanjung Batu dan Bontang, serta 0,4 BBTUD ke Riau dari PT Imbang Tata Alam. (*)