Politisi Gerindra itu menegaskan bahwa kualitas makanan merupakan prioritas utama pemerintah.
Ia meminta agar setiap kekurangan dalam pelaksanaan program segera dievaluasi.
“Makanan tidak enak harus kita evaluasi,” tegasnya, disambut teriakan “Siap!” dari para siswa.
Saat ditanya menu favorit, siswa-siswi spontan menjawab nasi goreng dan ayam goreng, menambah suasana hangat dan akrab di antara mereka.
“Makanan di sekolah ini bergizi, jadi kalau kalian kurang gizi, itu yang harus kita awasi,” imbuh Mandenas.
Menutup kunjungan, ia memberikan pesan sederhana namun penuh makna.
“Sudah makan berarti harus belajar lebih bagus,” ucapnya.
“Siaaap!” jawab siswa serentak.
Data Badan Gizi Nasional (BGN) hingga Oktober 2025 mencatat, program MBG telah menjangkau lebih dari 36,7 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia melalui 12.500 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Program ini meliputi anak-anak PAUD, siswa SD hingga SMA, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Capaian ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat fondasi kualitas sumber daya manusia sejak usia dini melalui penyediaan asupan bergizi yang merata, terjamin, dan berkelanjutan.
Di Kabupaten Sorong, manfaat program ini terasa nyata.
Di tengah tawa anak-anak dan semangat belajar yang tumbuh di ruang kelas, Makan Bergizi Gratis bukan sekadar santapan siang tetapi juga energi harapan bagi masa depan anak-anak Papua.
Bagindo Yakub.
















