ZH Sempat Kritis Usai Operasi di RSUD Basel, Keluarga Ungkap Pengakuan Mengejutkan
SEKILASINDONEWS.COM – Kasus dugaan bullying yang dialami ZH (10), siswa kelas 5 SD Negeri 22 Toboali, kini menjadi sorotan publik. Bocah malang ini mengembuskan napas terakhir pada Minggu (27/7/2025), dua hari setelah menjalani operasi usus di RSUD Junjung Besaoh, Bangka Selatan.
Kematian ZH memunculkan tanda tanya besar. Publik menilai apakah ia meninggal akibat komplikasi usai operasi atau benar-benar karena perundungan brutal oleh teman-temannya di sekolah? Hingga kini, kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kematian korban.
Namun, pengakuan mengejutkan datang dari paman korban, Doni. Ia menyebut ZH sempat bercerita kepada neneknya sebelum dilarikan ke rumah sakit. ZH mengaku perutnya sakit karena ditendang dan kepalanya juga terasa sakit setelah dipukul menggunakan panci oleh teman-temannya.
Mendengar pengakuan tersebut, pihak keluarga kemudian langsung membawa ZH ke RSUD Junjung Besaoh pada Kamis (24/7/2025). Sementara hasil pemeriksaan medis menunjukkan kondisi usus korban sudah parah akibat pembengkakan dan harus segera dioperasi.
“Setelah tahu pengakuan itu, kami langsung membawa ZH ke RSUD Junjung Besaoh pada Kamis (24/7/2025). Pihak rumah sakit menyimpulkan ada pembengkakan usus yang sudah parah hingga harus segera di operasi,” kata Doni saat ditemui di Mapolres Bangka Selatan, Senin (28/7/2025).
Operasi pun dilakukan pada Jumat (25/7/2025). Namun, bukannya membaik, kondisi ZH justru memburuk hingga mengalami kritis.
“Di hari berikutnya, yakni pada Sabtu (26/7/2025) ananda kami sempat kritis, dan Minggu (27/7/2025) pukul 08.12 dia dinyatakan meninggal dunia di RSUD Junjong Besaoh,” ungkap Doni
Kendati demikian, Doni meyakini kematian ZH tidak lepas dari dugaan perundungan yang dialami di sekolah. Karena itu, ia mendatangi Polres Bangka Selatan untuk melaporkan kasus ini secara resmi.