SEKILASINDONEWS.COM – Hati dapat memiliki dua makna, yakni salah satu organ tubuh manusia yang dapat diraba dan dilihat oleh mata manusia. Kedua, hati adalah rohani yang sangat halus dan bersifat rabbani.
Sedangkan mengutip Rizem Aizid dalam buku Sembuh Total dengan Wirid Asmaul Husna, penyakit hati adalah gangguan yang ada pada hati dan perasaan seseorang.
Dalam Islam, penyakit hati yang ada pada setiap orang dapat mempengaruhi perilaku dan perbuatannya. Bahkan, Allah SWT berfirman terkait penyakit hati dalam surat At Taubah ayat 125.
وَاَمَّا الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا اِلٰى رِجْسِهِمْ وَمَاتُوْا وَهُمْ كٰفِرُوْنَ
Artinya: “Dan adapun orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit, maka (dengan surat itu) akan menambah kekafiran mereka yang telah ada dan mereka akan mati dalam keadaan kafir,”
Dalam firman itu dijelaskan kalau penyakit hati yang dimiliki seseorang akan membawanya pada kekafiran hingga mati dalam keadaan kafir. Tentunya hal tersebut tidak diinginkan oleh umat muslim. Oleh sebab itu, sebagai muslim kita harus bisa menjaga hati dari berbagai kotoran dan penyakit yang dapat merusak keimanan.
Melansir dari buku Kiat Mengatasi 8 Penyakit Hati karya Abdullah Gymnastiar, berikut merupakan beberapa penyakit hati yang sering ditemui.
1. Amarah
Rasa amarah dimiliki oleh semua makhluk hidup, khususnya manusia. Bahkan Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk mengendalikan amarah sebagaimana disebutkan dalam satu hadits.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ada seseorang berkata kepada Rasulullah SAW, “Berilah saya nasihat,” Kemudian, beliau bersabda, “Janganlah marah,” Orang itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap menjawab, “Janganlah marah,” (HR. Bukhari)
Seseorang yang mudah mengumbar amarah akan jauh dari keberhasilan. Amarah yang tak terkendali tergolong ke alam penyakit hati. Rasulullah SAW sendiri bukan seorang pemarah, beliau adalah pribadi yang sangat dicintai keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan umatnya.
2. Iri Hati
Penyakit hati yang kedua yaitu iri hati. Allah SWT melarang hambanya untuk dengki kepada sesamanya dalam hal kemewahan dan kenikmatan dunia, karena segala sesuatu yang Allah berikan telah sesuai dengan usaha masing-masing hambanya.
Dalam Al-Qur’an surat An Nisa ayat 32, Allah SWT berfirman:
وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللّٰهُ بِهٖ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ ۗ لِلرِّجَالِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُوْا ۗ وَلِلنِّسَاۤءِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ ۗوَسْـَٔلُوا اللّٰهَ مِنْ فَضْلِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا
Artinya: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu,”
Orang yang memiliki sifat iri hati apabila melihat orang lain senang, ia akan merasa susah hati dan gelisah. Lalu, ketika melihat orang lain susah, ia akan merasa senang. Perbuatan dengki dapat membuat orang menderita penyakit hati dan melakukan perbuatan tercela, misalnya dengan cara memfitnah.
3. Ghibah
Ghibah merupakan penyakit hati yang disebabkan oleh iri dan dengki. Arti dari ghibah sendiri berarti bergunjing dan biasanya membeberkan aib, menirukan tingkah laku atau gerak tertentu dari orang yang digunjingkan dengan maksud mengolok-olok.
Adapun kejelekan dari mengghibah diterangkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al Hujurat ayat 12 yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ