Refleksi 80 Tahun RI di DPRD Bangka Barat, Pesan Persatuan untuk Indonesia Emas 2045
SEKILASINDONEWS.COM – Jumat pagi (15/8/2025) di jantung Kota Mentok terasa berbeda. Udara yang biasanya mengalir pelan di tepian Selat Bangka, hari itu seakan membawa gema 80 tahun perjalanan bangsa.
Gedung DPRD Kabupaten Bangka Barat berdiri gagah, bendera Merah Putih berkibar di halaman, sementara di dalamnya, ruangan sidang diselimuti nuansa merah putih, simbol persatuan yang tak lekang oleh zaman.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bangka Barat menggelar Rapat Paripurna Istimewa memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Acara ini bukan sekadar momen penghormatan kepada sejarah, tetapi juga momentum menatap masa depan. Agenda utamanya, mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam Sidang Tahunan MPR RI dan DPR RI yang disiarkan langsung dari Gedung Nusantara, Senayan.
Sekitar pukul 09.00 WIB, para undangan mulai memenuhi kursi-kursi di ruang sidang. Pimpinan dan anggota DPRD, Penjabat Bupati Bangka Barat, unsur Forkopimda, kepala OPD, camat, lurah, kepala desa, tokoh masyarakat, hingga organisasi perempuan seperti PKK dan Dharma Wanita hadir. Pemuda, mahasiswa, pelajar, dan insan media juga ikut menjadi saksi. Sebagian mengenakan setelan formal, sebagian lagi memakai busana adat, menghadirkan wajah Indonesia yang beragam namun satu tujuan.
Ketukan palu Pimpinan DPRD, H. Badri Syamsu, S.E., sebanyak tiga kali, membuka rapat secara resmi. Sejenak, ruangan terdiam khidmat. Semua mata tertuju pada layar besar di depan, menanti suara Presiden yang akan menyampaikan arah perjalanan bangsa.
Pidato Presiden Prabowo Subianto bergema dari Senayan ke setiap sudut negeri. Suaranya tegas namun penuh pesan moral. Ia mengingatkan, 80 tahun kemerdekaan bukan sekadar angka, melainkan tonggak sejarah menuju Indonesia Emas 2045.
“Tidak ada lagi ruang bagi perpecahan. Tidak ada lagi waktu untuk saling menyalahkan. Kita harus bersatu, bekerja sama, dan saling percaya untuk membawa Indonesia menjadi negara maju,” tegas Presiden.
Presiden menyoroti pentingnya stabilitas politik, pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, transformasi digital, serta ekonomi hijau. Ia menegaskan, Indonesia adalah negara besar dengan sumber daya alam melimpah dan bonus demografi luar biasa, namun semua itu akan sia-sia tanpa solidaritas.
Kepada para pemimpin daerah, Presiden berpesan tegas: “Pembangunan tidak boleh hanya berpusat di kota-kota besar. Keadilan sosial berarti membuka akses pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja di daerah-daerah, termasuk di daerah kepulauan seperti Bangka Belitung.”
Pesan itu tak sekadar lewat begitu saja. Pimpinan DPRD Bangka Barat, H. Badri Syamsu, dalam pernyataan sikapnya menegaskan, apa yang disampaikan Presiden harus menjadi pegangan nyata.
