SN.COM|JAKARTA – Sekretaris Jendral (Sekjen) PP Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) M. Fadil Imran mengatakan saat ini tengah berusaha keras untuk membangkitkan prestasi Bulutangkis Indonesia di tengah keterpurukan.
Salah satu caranya, Sebut Fadil, dengan memaksimalkan peran teknologi melalui Sport Science dan optimalisasi teknologi data, teruji membawa prestasi bagi olahragawan dunia.
Hal itu ia ungkapkan saat menjadi pembicara Seminar Olahraga Menjaga Tradisi Emas Olimpiade, dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 di Candi Bentar Hall, Putri Duyung Resort, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (17/2/2024).
“Inovasi teknologi berbasis sains dan optimalisasi teknologi data, teruji membawa prestasi bagi olahragawan dunia. Kuncinya adalah sport science, ini adalah sesuatu yang harus manfaatkan di Indonesia, di samping manajemen olahraga yg baik,” papar Fadil.
Jenderal Bintang Tiga ini mengatakan bahwa PBSI sangat serius menerapkan program ini sampai melakukan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia untuk mengembangkan sport science.
Bahkan, Fadil menyebut PBSI tak hanya sekadar fokus di bagian itu saja. Mereka juga menerapkan psikologi olahraga, fisioterapi, serta sangat memperhatikan kondisi nutrisi dan medis para atletnya.
“Sekarang kami betul-betul menghitung atlet mana saja yang akan ikut di Road to Olympics. Kayak Apriyani/Fadia, gak mungkin kami sertakan mereka di enam turnamen tersisa. Sebab itu ada prioritas, mungkin French Open dan All England,” ucap Fadil.
“Kalau Anthony Ginting dan Jonatan sudah aman. Oleh karena itu, perlakuan kepada Jojo dan Ginting akan berbeda dengan ganda. Peak performance mereka diharapkan akan tiba di Juni besok,” jelasnya.