Sebelum masuk kedalam rumah, kata Suhardi, dirinya sempat melihat asap hitam mengepul yang di duga dari sambaran petir tersebut, setelah hilang kepulan asapnya ia langsung memasuki rumah dan terkejut dengan kerusakan yang dialaminya.
Kerusakan tersebut mulai dari, asbes rumah, kulkas, mesin cuci, show case, serta bagian lantai rumah yang berlobang karena Sambaran petir mentalan dari tower tersebut. Akibat kejadian itu, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta dan kami hanya meminta ganti rugi dari peristiwa tersebut,” katanya.
Sebelumnya, kata Suhardi, dirinya sudah pernah menghubungi salah satu pegawai tower BTS tersebut untuk meminta ganti rugi. Namun sampai saat ini tidak ada tindakan sama sekali dari pihak perusahaan yang diketahui milik PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitarel).
Selain itu, kata dia, kejadian yang dialaminya ini sudah dua kali terjadi yang pertama di bulan Mei 2024 dan yang kedua pada Agustus ini, alasan mereka nanti di gabung saja ganti ruginya.
“Intinya kami meminta ganti rugi dari mereka, yang dulu bilangnya kalau terjadi apa – apa bilang saja dengan mereka, nyatanya alasan mereka ini selalu bilang belum ada anggaran,” imbuh Sunardi. (*)
