Scroll untuk baca artikel
Pasang Iklan
IMG-20250817-WA0093
SAVE_20251022_082946
Ucapan Selamat Pelantikan Wali dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang
BeritaKab. Bangka Barat

Bangka Barat Revitalisasi Kota Lama Mentok Jadi Klaster Eropa, Menuju Kota Pusaka Modern

×

Bangka Barat Revitalisasi Kota Lama Mentok Jadi Klaster Eropa, Menuju Kota Pusaka Modern

Sebarkan artikel ini
Bangka Barat Revitalisasi Kota Lama Mentok Jadi Klaster Eropa, Menuju Kota Pusaka Modern

Bangka Barat Revitalisasi Kota Lama Mentok Jadi Klaster Eropa, Menuju Kota Pusaka Modern

SEKILASINDONEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Bangka Barat terus mematangkan rencana revitalisasi kawasan Kota Lama Mentok menjadi Klaster Eropa, yang digadang-gadang bakal menjadi ikon baru menuju kota pusaka modern berbasis arsip dan sejarah.

“Proyek ini bukan hanya soal mempercantik wajah kota, tetapi juga mengembalikan identitas Mentok sebagai pusat naskah dan memori sejarah Nusantara,” ujar Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Bangka Barat, Fahrouk Yohansyah, Rabu (5/11/2025).

Fahrouk menegaskan, pembangunan Klaster Eropa merupakan langkah strategis Pemkab Bangka Barat dalam mengubah arah pembangunan daerah.

Revitalisasi ini diharapkan menjadi jalan keluar bagi Mentok untuk lepas dari ketergantungan ekonomi berbasis timah menuju ekonomi berbasis arsip dan pengetahuan.

“Kalau timah bisa habis, arsip tidak,” tegasnya di sela Festival Literasi Bangka Barat 2025.

Menurut Fahrouk, proyek Klaster Eropa sudah masuk dalam RKPD dan tengah dibahas bersama Kementerian PUPR, dengan nilai anggaran mencapai miliaran rupiah. Hal ini menjadi bukti bahwa rencana tersebut bukan sekadar wacana, melainkan komitmen serius pemerintah daerah.

“Area pusat kota lama menjadi fokus pembangunan karena di lokasi itu dulu sistem tata kota kolonial, pelabuhan, hingga perdagangan timah pertama kali dirancang oleh Belanda. Foto-foto Mentok abad ke-19 hingga awal 1900-an bahkan masih tersimpan di KITLV Leiden dan Nationaal Archief Belanda, yang menjadi bukti penting perjalanan sejarah kota ini,” jelasnya.

Fahrouk menambahkan, sebuah kota pusaka tidak akan diakui dunia jika tidak memiliki dokumen primer tentang dirinya sendiri. Karena itu, pembangunan fisik hanyalah bagian permukaan, sedangkan hal terpenting adalah pemulihan hak naratif kota.

“Arsip sejarah dan Naskah Nusantara adalah memori kolektif bangsa, khususnya Mentok,” ujarnya.

Sebagai penggerak utama, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Bangka Barat kini menjalankan sejumlah langkah konkret. Antara lain melakukan pendataan naskah kuno dari rumah-rumah warga, menyelenggarakan festival literasi tahunan, dan membuka galeri publik untuk memajang manuskrip serta dokumen sejarah.

Akses Terus Biar Update
IMG-20250806-WA0043
IMG-20250815-WA0045
IMG_20250909_235705
previous arrow
next arrow