pemkotpangkalpinang Ucapan Hari Natal Pemkab Basel
AdvertorialKab. Bangka Selatan

BKPRMI Bangka Selatan Gelar Penataran Ustadz dan Ustadzah di Kecamatan Pulau Besar

×

BKPRMI Bangka Selatan Gelar Penataran Ustadz dan Ustadzah di Kecamatan Pulau Besar

Sebarkan artikel ini

SN.COM |PULAU BESAR – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kabupaten Bangka Selatan melalui Lembaga pembinaan dan pengembangan Taman Kanak-kanak Al-Qur’an (LPPTKA) menggelar Penataran paket A dan B bagi ustadz dan ustadzah se Kecamatan Pulau Besar, Minggu (28/1/2024).

Kegiatan yang dipusatkan di Gedung TPA Adda’wah Desa Pajar Indah Kecamatan Pulau Besar, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung itu, dihadiri oleh nara sumber Direktur Wilayah LPPTKA BKPRMI Provinsi Babel, Syofwan As’ari, dan Direktur LPPPKS, Sri Agustini, beserta pengurus DPW Bkprmi Provinsi Bangka-Belitung serta di dampingi perwakilan DPD BKPRMI Bangka Selatan yang di Wakili ketua II Ruli Syahadan, Direktur LPPTKA, Halimah Tusa’diah beserta pengurus DPD BKPRMI Basel, Perwakilan Kades Pajar Indah.

Ketua Umum DPD BKPRMI Bangka Selatan yang diwakili ketua II Ruli Syahadan, mengatakan tujuan digelarnya kegiatan tersebut, untuk meningkatkan mutu ustazd dan ustadzah yang mengajarkan Al-Qur’an di TPA agar semakin meningkat pemahaman cara mengajar dan belajar, sehingga kualitas belajar dapat berjalan dengan baik.

“Saya berharap ustadz dan ustadzah dalam mengikuti penataran ini mampu mengajar, membimbing dan mendidik santri dengan baik, menanamkan pondasi awal pengetahuan agama pada anak sehingga kedepannya dapat melahirkan generasi yang berakhlak baik, serta memiliki adab dan etika yang baik,” katanya.

Karena, lanjut dia, kader BKPRMI itu harus hebat dan wajib memiliki 5 karakter yang kokoh dalam berjuang bersama BKPRMI.

“Sebagai kader BKPRMI tentunya harus memiliki 5 karakter yang harus tertanam dalam jiwa seorang ustadz dan ustadzah yaitu harus menjadi Muwahid (pemersatu), mujahid (pembela kebenaran), musyadid (pelurus), muaddib (pendidik) dan mujaddid (pembaharu) sehingga karakter seperti ini terus melekat sehingga membawa perubahan contoh akhlak baik baik diri sendiri maupun anak didik serta masyarakat pada umumnya,” urainya