SEKILASINDONEWS.COM|PANGKALPINANG – Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Diskominfo Babel) ikut mengawal demokrasi bebas hoax menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Negeri Serumpun Sebalai.
Acara dialog dan talkshow yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (TVRI) stasiun Bangka Belitung, itu bertujuan untuk mengedukasi serta menginformasikan kegiatan Pilkada yang akan berlangsung pada 27 November 2024 nanti.
Kegiatan yang mengusung tema “Mengawal Demokrasi Bebas Hoaks” tersebut berlangsung di Aula Universitas Pertiba, Pangkalpinang, pada Jumat (8/11).
Pada acara dialog dan talkshow yang disiarkan secara langsung berdurasi 120 menit itu, TVRI Stasiun Bangka Belitung merangkul pihak civitas akademika, serta masyarakat Babel untuk ikut menyukseskan pelaksanaan Pilkada serentak 2024.
Kegiatan ini juga menghadirkan berbagai narasumber dari beberapa kalangan, salah satunya yakni Ketua Tim Pengelolaan dan Penyediaan Informasi Diskominfo Babel, Leo Randika.
Dengan dipandu pembawa acara Dick Revolino dan Olin Lumbantoruan, Leo Randika menjawab pertanyaan terkait strategi Diskominfo Babel dalam upayanya mencegah dan memerangi berita hoaks di masa pilkada ini.
Leo menyampaikan, bahwa untuk memerangi hoaks memang bukan sekadar tugas temporer yang hanya dilakukan saat masa Pilkada saja.
“Ini memang sudah tugas dan fungsi kami di Diskominfo sebagai lembaga yang berfungsi menjaga informasi yang sehat dan akurat di tengah masyarakat. Tugas ini menjadi salah satu peran penting Diskominfo dalam menciptakan partisipasi publik yang cerdas dalam memahami informasi yang mereka terima sehari-hari,” katanya.
Leo mengungkapkan, saat ini Diskominfo Babel juga terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan literasi digital masyarakat, terutama melalui kampanye “Babel Semakin Cakap Digital.”
Kampanye ini menekankan pentingnya penguasaan empat pilar utama literasi digital, yaitu keterampilan cakap digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
“Melalui sosialisasi dan pelatihan, Diskominfo mengedukasi masyarakat agar mampu memahami, memilah, dan menilai kebenaran informasi yang mereka terima dalam lingkungan digital,” ungkapnya.