SN.COM |TOBOALI – Kualitas bangunan gedung rawat inap (ranap) RSUD Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendapat sorotan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.
Pasalnya, gedung yang dikerjakan oleh perusahaan PT. Sangkuriang Karya Semesta, yang telah menghabiskan anggaran senilai Rp 19.480.375.000.00, yang bersumber dari Dak Bidang kesehatan tahun 2023 tersebut, sudah banyak mengalami beberapa kerusakan dan keretakan.
Berdasarkan pantauan Media, pada Senin (22/1/2024) lalu, keretakan tersebut mulai nampak di beberapa titik, baik itu di bagian luar maupun di bagian dalam gedung, seperti keramik, dinding gedung, plafon, dan paving blok di halaman gedung yang banyak tenggelam, rusak dan hancur.
Begitu juga dibagian dalam gedung, nampak terlihat ada keretakan dan rusak seperti, besi pegangan tangga, plafon dan dinding gedung.
Ketua DPRD Bangka Selatan, Erwin Asmadi mengatakan, melihat kondisi yang dinilai kurang baik ini, bisa dijadikan bahan evaluasi, terutama bagi kontraktor ataupun penyedia yang mempunyai kinerja buruk, agar kedepannya kontraktor yang bekerja pembangunan dengan uang negara itu untuk lebih teliti secara spesifiknya.
Sehingga kedepan, kata Erwin, kejadian-kejadian keretakan seperti ini tidak seharusnya terjadi, jangan sampai nanti menimbulkan asumsi dari masyarakat adanya penyimpangan anggaran dengan menggunakan uang rakyat tersebut.
“Kita baca di media, bahwa ada pembangunan RSUD Basel yang baru saja dibangun tapi mengalami keretakan, saya rasa itu masalah teknis. Mestinya hal itu tidak harus terjadi, karena kalau ada terjadi hal-hal seperti itu mungkin spesifikasinya barangkali ada hal yang menyimpang,” kata Erwin, kapa wartawan, usai acara Rapat Paripurna Hari Jadi Bangka Selatan ke 21, Sabtu (27/1/2024).
“Maka dari itu, kami akan mewanti-wanti pihak penyedia agar yang bekerja pembangunan dengan uang negara untuk lebih teliti secara spesifiknya,” ujarnya.