Sedangkan, lanjut Anshori, pihaknya hanya menyediakan beras yang akan di jual pada operasi pasar murah itu hanya berjumlah 1,8 ton. Namun pada pukul 07.00 WIB, masyarakat sudah banyak yang mengantri. Jadi mau tidak mau pasar murah itu langsung di buka.
“Kami mohon maaf karena dibuka lebih awal tidak sesuai dengan jadwal karena antusias masyarakat yang tinggi dan ramai. Bahkan, mobil bulog baru tiba langsung di gedor-gedor oleh warga sehingga giat tersebut dibuka lebih awal dan dalam hitungan menit langsung habis,” ujar Anshori.
Sementara itu, salah satu warga Toboali, Maya (47) mengungkapkan rasa kekecewaannya, lantaran pada saat dirinya datang sesuai jadwal yang ditentukan untuk membeli sembako murah itu malah sudah habis dan ludes terjual.
“Kami merasa di prank sama Dinas, bilangnya ada pasar murah tetapi kami datang malah gak ada dan ternyata udah di jual duluan pada jam 07.00 wib, padahal jadwalnya pukul 09.00.wib baru di buka,” sebutnya dengan kesal.
“Kalau hanya sedikit berasnya lebih baik gak usah di mediakan, ini kami lihat ada info pasar murah dari media online atau cetak, Facebook jadi kami tertarik mendapatkan beras murah, namun fakta di lapangan malah kecewa yang di dapat,” pungkasnya.
