AdvertorialNasional

HUT PWI ke-78, Menkominfo: Sejak Kelahirannya PWI Punya Misi Suci

×

HUT PWI ke-78, Menkominfo: Sejak Kelahirannya PWI Punya Misi Suci

Sebarkan artikel ini

SN.COM|JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menghadiri HUT ke-78 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Kantor PWI Pusat di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (9/2).

Hadir dalam acara itu, selain Ketua PWI Pusat Hendry Ch Bangun, Sekjen PWI Sayid Iskandarsyah, wartawan senior, dan undangan lain yakni Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko; Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, utusan dari Malaysia dan perwakilan dari Astra Pusat.

Acara berlangsung sederhana namun khidmat. Peringatan ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Menkominfo sebagai ungkapan rasa syukur pada HUT ke-78 PWI.

“Dari sejak kelahiranya, PWI memilik misi suci untuk mencerdaskan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam rangka membawa Indonesia menjadi negara maju,” ujar Budi Arie.

PWI adalah organisasi wartawan pertama di Indonesia yang lahir di Surakarta atau Solo pada tanggal 9 Februari 1946. Ketua PWI pertama adalah Mr. Sumanang Surjowinoto yang terpilih pada kongres PWI pertama 9-10 Februari 1946.

Dalam perkembangannya, hari lahir PWI kemudian ditetapkan pemerintah sebagai Hari Pers Nasional (HPN). Ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 5 Tahun 1985 tentang Hari Pers Nasional.

Keppres tersebut ditandatangani oleh Presiden Soeharto tanggal 23 Januari 1985. Hingga kini, HPN diperingati setiap tahun. Untuk tahun 2024, perayaan puncak HPN akan diadakan di Ancol, Jakarta Utara 20 Februari mendatang.

PERAN SENTRAL

Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan, sebagai pilar ke-4 demokrasi, pers nasional punya peran sentral dalam sejarah Indonesia.

Demikian pula dengan PWI yang sejak kelahirannya 78 tahun yang lalu telah membawa misi suci, yakni ikut mempertahankan kemerdekaan RI.

Saat ini, tambah Budi Arie, dengan semangat mudanya pers nasional dihadapkan tantangan dan dituntut untuk segera menyesuaikan diri agar bisa menjawab tantangan disrupsi teknologi.

Dikatakan, pemerintah akan terus membantu keberlanjutan pers nasional dan meningkatkan profesionalisme wartawan dengan mengeluarkan regulasi yang diharapkan dapat membahagiakan insan pers.