Dalam aspek keuangan, Kabupaten Bangka berhasil mencatat pendapatan daerah sebesar Rp1,268 triliun, atau mencapai 99,5% dari target Rp1,274 triliun.
Meskipun target belum sepenuhnya tercapai, daerah ini berhasil menghindari defisit dengan menutup kekurangan melalui realisasi pembiayaan daerah sebesar Rp33,88 miliar. Alhasil, Kabupaten Bangka mencatatkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) sebesar Rp43,9 miliar.
Capaian positif lainnya, termasuk peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencapai angka 74,66 tertinggi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta peningkatan daya saing daerah dengan skor 3,76, menunjukkan dampak positif dari pengelolaan APBD 2024.
Selain itu, Kabupaten Bangka juga meraih 11 penghargaan nasional, 6 penghargaan provinsi, dan 1 penghargaan regional atas efektivitas pengelolaan anggaran.
Meski banyak kemajuan, Isnaini mengakui tantangan yang dihadapi, terutama terkait kekosongan jabatan Bupati dan Wakil Bupati pasca-Pilkada 2024.
“Kami tetap optimis, dan dengan sinergi yang kuat antara DPRD dan perangkat daerah, kami yakin pembangunan akan terus dipercepat,” tambahnya.
DPRD Kabupaten Bangka berencana untuk membahas lebih lanjut LKPJ bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) guna merumuskan rekomendasi kebijakan untuk tahun 2025.