“Saya sudah meminta bantuan ke KONI terkait kegiatan Kejurprov ini, tetapi mereka mengatakan tidak mempunyai anggaran, sehingga saya bingung juga mereka mengiyakan untuk menjadi tuan rumah Kejurprov, tetapi anggaran untuk pelaksanaan tidak ada, sangat aneh sekali,” tuturnya.
“Bukan itu saja, Cabor PBSI sendiri dalam satu tahun uang pembinaan atlet hanya Rp. 4 juta saja, bayangkan saja ingin berprestasi tetapi pemberian anggaran saja masih jauh di katakan layak,” tambahnya.
Disampaikan Andri, sejak Januari – Oktober 2024 KONI Basel tidak pernah melakukan rapat kerja, dari mana bisa maju para atlet di Cabor – Cabor yang dinaungi oleh KONI kalau hal – hal seperti ini saja tidak di lakukan.
“Saya juga sudah berkirim surat ke KONI untuk meminjam mobil operasional untuk kegiatan Kejurprov ini sejak di mulainya kegiatan sampai berakhirnya tak ada jawaban pada surat tersebut, Kemana para pengurus KONI ini,” ucapnya.
Namun, ia tetap mengapresiasi para panitia pelaksana dengan keterbatasan penyelenggaraan Kejurprov ini tidak ada halangan pada di mulainya kegiatan hingga kegiatan tersebut selesai.
“Kepada para sponsor saya mengucapkan terima kasih, para panitia pelaksana serta para atlet yang bertanding ini menunjukkan semangat yang luar biasa, serta atas kurangnya penyambutan maupun fasilitas yang diberikan saya meminta maaf, karena terkendala anggaran yang terbatas,” pungkasnya.
