Ia menuturkan, untuk di Babel sendiri persentase kemiskinan ekstrem sendiri tergolong terkecil se-Indonesia yakni berkisar 0,12 persen. Namun ini tetap menjadi agenda penting. Pemprov melalui alokasi anggaran, akan memberikan bansos tunai kepada penerima manfaat yang telah terverifikasi dan validasi.
“Bansos tunai ini kami harapkan sebagai bentuk memenuhi kebutuhan dasar setiap masyarakat Babel guna memberikan penghasilan tambahan kepada masyarakat dalam belanja untuk kebutuhan sehari-hari, dan menjadikan semangat masyarakat untuk menjadi kreatif dan inovatif,” ungkapnya.
Dipaparkan Suganda, bansos tunai ini diberikan sebesar Rp350 ribu per bulan yang diberikan selama tiga bulan (Oktober, November dan Desember). Artinya setiap individu dalam bantuan ini mendapatkan jumlah total bantuan Rp.1.050.000 yang akan disalurkan melalui PT Pos langsung ke penerima manfaat tanpa ada potongan terdiri dari 6 kabupaten dan satu kota, terdiri dari 309 desa dan 84 kelurahan.
“Dengan keberagaman yang banyak sekali, kami harapkan untuk menjalin sinergi yang baik antara pemerintah kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan sehingga terjadi sinergi dari hulu ke hilir dalam upaya penghapusan kemiskinan ekstrem dan mencapai kesejahteraan bagi masyarakat yang ada di Babel,” ucapnya.