Ia menambahkan, saat ini Rosman Djohan Institute sudah mendapatkan tawaran untuk membangun kantin selevel restoran dengan klasifikasi halal. Di program ketiga inilah pihaknya akan menyeleksi para mahasiswa yang akan bekerja sambil kuliah di kantin tersebut.
“Kita ditawarkan kantin selevel restoran dengan klasifikasi halal. Tidak gampang dapat itu, apalagi orang yang datang ke kita menawarkannya. Di program ketiga ini kita akan menyeleksi mereka untuk di tempatkan bekerja sambil kuliah di kantin ini,” ujarnya.
Diakuinya, pihak Rosman Djohan Institute hingga kini masih terus berkomunikasi dengan mahasiswa yang pernah mengikuti program Babel Akademik itu.
Saat dirinya masih menjabat sebagai Gubernur Babel, program Babel Akademik itu sudah mulai berjalan dan lebih dari 5.000 peserta mendaftarkan diri untuk mengikuti program tersebut.
Namun, kata Erzaldi, ada 300 lebih mahasiswa yang saat ini kembali ke Rosman Djohan Institute untuk berbagi pengalamannya selama menjadi mahasiswa juga pekerja, bahkan ada mahasiswa yang kini sudah memiliki bisnis sendiri.
“Jadi hari ini kami bersama kawan-kawan dari Rosman Djohan Institute mencoba berkomunikasi dengan mereka yang dulu ikut program Babel Akademik. Mereka ini sekarang pulang sebentar untuk menceritakan pengalaman dan kesuksesan selama mengikuti program ini,” ujarnya.
“Mereka ini ada Fitriani, yang berkuliah di National Taiwan Ocean University, lalu ada Isti Widiharjanti, kuliah di Khonkaen University Thailand, kemudian ada Winda Indarti, kuliah di Khonkaen University Thailand, ada juga Wawan Irawan, kuliah di Ural Federal University Rusia, yang terakhir ada Rangga Al Fattaah, kuliah di Astrakhan Tatischev State University Rusia,” tukasnya