Mendorong inovasi teknologi lokal yang dapat diakses dan dimanfaatkan oleh masyarakat berpenghasilan rendah, seperti aplikasi pertanian atau platform pembelajaran berbasis lokal.
– Kolaborasi dengan Swasta :
Bermitra dengan perusahaan teknologi untuk memberikan program Corporate Social Responsibility (CSR), seperti donasi perangkat atau pelatihan teknologi.
4. Mendukung UMKM dan Ekonomi Digital;
– Platform Khusus untuk UMKM :
Membantu pelaku UMKM mengakses teknologi melalui platform khusus yang mendukung transaksi digital, pemasaran online, dan manajemen usaha.
Contoh: E-marketplace lokal yang ramah pengguna dengan akses gratis atau biaya rendah.
– Digitalisasi Usaha Tradisional :
Mendorong digitalisasi sektor tradisional, seperti pertanian, perikanan, dan kerajinan, untuk meningkatkan produktivitas dan akses pasar.
5. Mengurangi Kesenjangan Antar Wilayah
– Pemetaan Kebutuhan Teknologi :
Melakukan kajian untuk mengidentifikasi wilayah yang paling membutuhkan akses teknologi, sehingga intervensi dapat lebih tepat sasaran.
– Distribusi Berbasis Pemerataan :
Mengalokasikan anggaran teknologi secara merata dengan prioritas pada wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T).
6. Regulasi yang Mendukung ;
– Kebijakan Harga Terjangkau :
Menetapkan regulasi yang mendorong operator telekomunikasi untuk menawarkan layanan internet dengan harga yang kompetitif.
– Perlindungan Konsumen Digital :
Melindungi masyarakat dari penyalahgunaan data atau layanan yang merugikan, sehingga mereka lebih percaya menggunakan teknologi.
“Dengan memberikan akses yang lebih baik dan memberdayakan masyarakat melalui teknologi, ketidaksetaraan ekonomi dapat dikurangi, dan masyarakat dapat lebih aktif berkontribusi dalam pembangunan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan,” tukas Yuri.
Kantor Desa Menjadi Pusat Konektivitas
Dalam memberikan ruang yang lebih luas kepada masyarakat akan teknologi, Yuri nantinya juga berencana menjadikan kantor desa sebagai pusat konektivitas.
Sehingga kantor desa nantinya tidak hanya dapat menjadi sarana pertemuan masyarakat, namun bisa menjadi pusat aktivitas bagi seluruh masyarakat
“Artinya pemberdayaan penuh terhadap kantor desa, menjadikan sarana pertemuan masyarakat. Kantor desa menjadi pusat perkumpulan dan diskusi serta sebagai activity center,” imbuhnya.
Dalam mewujudkan hal itu, Yuri berencana membangun kolaborasi dengan penyedia provider internet nirkabel yakni Starlink.
Sebagaimana diketahui, Starlink adalah layanan internet satelit yang dikembangkan oleh SpaceX, perusahaan milik Elon Musk. Starlink menggunakan satelit orbit rendah Bumi (LEO) untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi dan andal di seluruh dunia.
Starlink memiliki beberapa kelebihan, di antaranya, dapat digunakan di daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh infrastruktur telekomunikasi konvensional, dapat berfungsi meskipun terjadi gangguan pada infrastruktur telekomunikasi fisik atau pemadaman listrik serta terminal Starlink mudah dipasang dan dapat ditempatkan di permukaan datar.
“Dengan adanya hal ini, konektivitas akan dapat terealisasi sampai kepada daerah pesisir dan pulau,” harap Yuri.